1.
Bersihkan luka dari najis
2.
Berwudhu’ dengan membasuh semua
anggota wudhu’ yang tidak terluka
3.
Bertayamum seperti tayamum biasa untuk
menyucikan anggota wudhu’ yang terluka
4.
Tayamum dilakukan sesudah atau
sebelum membasuh anggota wudhu’ yang padanya ada luka, karena wajib memelihara
tertib wudhu’.
5.
Dalam keadaan suci pakai perban
(bila harus pakai perban).
Bila berhadas lagi setelah memakai perban:
1.
Berwudhu’ dengan membasuh semua
anggota wudhu’ yang tidak terluka
2.
Menyapu air di atas perban untuk menyucikan
angota wudhu’ yang tidak terluka di bawah perban
3.
Bertayamum seperti biasa untuk menyucikan
anggota wudhu’ yang teluka
4.
Tayamum dilakukan sesudah atau sebelum
membasuh anggota wudhu’ yang padanya ada luka, karena wajib memelihara tertib
wudhu’.
Bila
ketentuan di atas telah dilakukan dan luka bukan pada angota tayamum tidak
wajib qadha shalat yang dilakukan dengan wudhu’ tersebut.
Bila
luka berada pada anggota tayamum, wajib qadha salat yang dilakukan dengan wudhu’
tersebut.
Bila
luka dipakai dalam keadaan berhadas wajib qadha salat yang dilakuan dengan
wudhu’ tersebut.
Lihat:
Muhammad
bin Qaashim, Fath al-Qariib al-Mujib
fii Syarh Alfadh at-Taqriib, (Bairut: Daar Ibn Al-Hazam, 2005), hal. 51.
(وصاحب الجَبائر) - جمع جبيرة بفتح الجيم، وهي أخشاب أو قصب تسوى
وتشد على موضع الكسر ليلتحم - (يمسح عليها) بالماء إن لم يمكنه نزعها لخوف ضرر مما
سبق، (ويتيمم) صاحب الجبائر في وجهه ويديه كما سبق (ويصلي ولا إعادة عليه إن كان وضعها) أي الجبائر
(على طهر) وكانت في غير أعضاء التيمم، وإلا أعاد. وهذا ما قاله النووي في الروضة
“Dan si shahib jabair (al-Jabair adalah jama’ dari jabirah dengan
fatah jim, yaitu kayu atau bambu yang dibentangkan dan diikat diatas luka
supaya menyatu kembali) wajib menyapu air di atas perban bila tidak mungki
dicabut kerena bisa menimbulkan kemudharatan seperti telah dijelaskan dan dia
wajib betayamum seperti tayamumum biasa (menyapu muka dan dua tangan) lalu ia
salat dan tidak wajib mengulangi salat tersebut bila perban itu dipakai dalam
keadaan suci dari hadas dan lukanya bukan pada anggota tayamum. Bila lukanya pada
anggota tayamum atau dipakai perban dalam keadaan berhadas wajib diulangi salat
tersebut. Ini merupakan pernyataan Immam An-Nawawi dalam Raudhah.”
Abubakar bin Muhammad, Kifayah al-Akhyar Fii Hall Ghayah
al-Ikhtishar, (Damsyiq: Daar al-Khair, 1994), hal. 62:
يجب عَلَيْهِ أُمُور مِنْهَا
غسل الصَّحِيح على الْمَذْهَب وَيجب غسل مَا يُمكن غسله حَتَّى تَحت أَطْرَاف الْجَبِيرَة
من الصَّحِيح بِأَن يضع خرقه مبلوله ويعصرها لتغسل تِلْكَ الْمَوَاضِع بالمتقاطر وَمِنْهَا
مسح الْجَبِيرَة بِالْمَاءِ على الْمَشْهُور كَمَا ذكره الشَّيْخ لأجل مَا أخذت الْجَبِيرَة
من الصَّحِيح وَيجب مسح كل الْجَبِيرَة على الصَّحِيح وَمِنْهَا أَنه يجب التَّيَمُّم
مَعَ ذَلِك على الْمَشْهُور
“Wajib atas orang yang memakai perban
melakukan hal berikut:
Membasuh
anggota wudhu’ yang tidak terluka berdasarkan mazhab, wajib
membasuh seluruh bagian sehat yang mungkin dibasuh sehingga dibawah ujung-ujung
perban dengan cara meletakkan kain yang dibasahi dan memerasnya agar dibawah
ujung-ujung itu terbasuh dengan tetesan air, menyapu air di atas perban
berdasarkan pendapat masyhur, sebagaimana disebutkanoleh as-Syeikh untuk
menyucikan anggota sehat dibawah perban dan wajib membasuh seluruh bagian
jabirah menurut pendapat shahih dan wajib bartayamum berdasarkan pendapat
masyhur.”
bandarq
BalasHapusLigapoker
bandarq
Ligapoker
#206.189.46.152/bandarq/ #206.189.46.152/klikqq/ #klikqq #klikkiu #bandarq #marinabet365.com #ligapoker1