Hal pertama yang
diperkenalkan dalam belajar ilmu nahwu adalah “al-Kalam”. Kalam dalam istilah
nahwu adalah gabungan kata (al-Kalimah) yang melahirkan hukum. Bagian-bagian
(ajzak) dari kalam adalah al-Kalimah. Kalimat dalam bahasa Arab ada tiga yaitu
Isem, Fi’il dan Huruf yang punya makna.
Dalam
kitab-kitab nahwu untuk pemula seperti al-Jurumiyah tidak diperkenalkan ta’rif
atau defenisi dari isem, fi’il dan huruf tapi langsung memperkenalkan
tanda-tandanya sehingga sebagian penuntut ilmu tidak mengetahui ta’rif atau
defenisi dari masing-masing kalimat tersebut.
Dalam
kitab-kitab nawhu yang uraiannya lebih luas disebutkan bahwa defenisi
masing-masing kalimat itu adalah:
1. Isem
adalah kalimat yang menunjukkan kepada makna yang jelas tanpa membutuhkan
kalimat lain di depannya dan tidak disertai dengan zaman.
Contoh:
خالد dan َفرَسٍ
Kata “Khalid” dan
“Faras” menunjukkan kepada makna yang jelas tanpa harus ada kalimat lain
didepannya. Inilah yang dimaksud dengan “Dalla alaa ma’na finafsih”
2. Fi’il
adalah kalimat yang menunjukkan kepada makna yang jelas tanpa membutuhkan kalimat
lain di depannya dan disertai dengan salah satu zaman yang tiga (Madhi, hal dan
istikbal).
Contoh:
جاءَ - يَجيءُ
Kata “Jaa-a” dan “Yaji-u” menunjukkan kepada
makna yang jelas tanpa harus ada kalimat lain di depannya. Yang membedakan isem
dari fi’il adalah, fi’il menunjukkan kepada masa sedangkan isim tidak.
3. Huruf adalah kalimat
yang menunjukkan kepada makna yang jelas dengan ada kalimat lain di depannya.
Contoh:
في – على
Kata “Fii” dan “Alaa” maknanya jelas sebelum
ada kalimat lain didepannya kerena dalam dan di atas itu masih masih mubham,
baru jelas maksudnya setelah ada kata lain didepannya misalnya dalam rumah dll.
Lihat:
Mustafa al-Ghalayiini, Jami’ ad-Duruus
al-Arabiyah, (Bairut: Maktabah al-Ashriyah, 1993), juz, 1, hal. 9 -12
الاسمُ ما دلَّ على معنىً
في نفسه غير مُقترِنٍ بزمان كخالد وَفرَسٍ وعُصفورٍ ودارٍ وحنطةٍ وماء.
الفعل ما دلّ على معنىً فى
نَفْسه مُقترِن بزمانٍ كجاءَ ويَجيءُ وجيءَ.
الحرفُ ما دلّ على معنىً
في غيره، مثلُ "هَلْ وفي ولم وعلى وإنَّ ومِنْ"
“Isem adalah kalimat yang menunjukkan atas
makna pada dirinya sendiri tanpa disertai dengan zaman seperti Khalid, faras,
usfuur, daar, hinthah dan ma-‘.”
“Fi’il adalah kalimat yang menunjukkan atas
makna pada dirinya sendiri dengan disertai zaman seperti ja-a, yaji-u dan
jii-a.”
“Huruf adalah kalimat yang menunjukkan atas
makna pada lainnya seperti hal, fii, lam, alaa, inna dan min.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar