Kalimat masdar banyak sekali terdapat dalam
kalam Arabiya. Masdar-masdar itu juga banyak macamnya dengan kandungan makna
yang beragam dan berbeda. Macam-macam masdar itu adalah:
1. Mashdar
al-Ashli
Masdar pada
umumnya, tanpa makna tambahan, tidak dimulai dengan “mim” ziyadah dan tidak
diakhiri dengan “ya” betasydid serta ta marbuthah.
Contoh:
ضربا + فتحا
(Pukulan + buka)
2. Masdar
al-Mimi
Masdar yang diawali
dengan “mim” ziyadah
Wazannya dari fi’il
tsulasi adalah
مَفْعَل dan مَفْعِل
Contoh:
مَضرَب dan مَوْعِد
(Pukulan dan janji)
Wazannya dari fi’il yang lebih dari tiga
huruf adalah sama dengan wazan isem maf’ulnya.
Contoh :
مُرْتَقَب
(intip)
3. Masdar
al-Marrah
Masdar yang dibuat
untuk menunjukkan berapa kali terjadinya perbuatan.
Wazannya dari
tsulasi adalah
فَعْلَة
Contoh:
ضَرْبَة
(satu kali pukul)
Wazannya dari fi’il yang lebih dari tiga
huruf adalah dengan menambah “ta” marbuthah dari masdar Ashli.
Contoh:
اِنْطِلاَقَة
(satu kali pergi)
4. Masdar
al-Hai’ah
Masdar yang dibuat
untuk menunjukkan bagaimana bentuk dan cara terjadinya perbuatan.
Wazan tsulasinya
adalah
فِعْلة
Contoh:
مِشْيَة
(cara berjalan)
Tidak ada masdar hai’ah pada selain tsulasi.
5. Masdar
as-Shina’i
Masdar shina’I adalah
masdar yang dibuat dari kalimat apa saja dengan menambahkan “ya” bertasydid dan
“ta” marbuthat diakhirnya.
Contoh:
الإِنسانية
Lihat:
Abbas
Hasan, an-Nahwu al-Waafi, (Daar al-Ma’arif, t.t), juz, 3, hal. 182
"المصدر
الأصلي"، وهو ما يدل على معنى مجرد، وليس مبدوءًا "بميم" زائدة، ولا
مختومًا بياء مشددة زائدة، بعدها تاء تأنيث مربوطة؛
“Masdar al-Ashli adalah masdar yang
menunjukkan kepada makna ashal kalimat, tidak dimulai dengan “Mim” tambahan dan
tidak diakhiri dengan “ya” bertasydid yang diiringi oleh “ta” marbuthah.
Said
al-Afghani, Al-Mujiz Fii Qawaid al-Lughah al-Arabiyah, (Bairut: Daar
al-Fikri, 2003), hal. 166 – 167.
أنواع
المصادر:
1-
المصدر الميمي: يبدأُ بميم زائدة وهو من الثلاثي على وزن
"مَفعل" …..
أَما المثال الواوي المحذوف الفاء في المضارع مثل "وعد"
فمصدره الميمي على "مفْعِل" مثل موعد.
ومن
غير الثلاثي يكون المصدر الميمي على وزن اسم المفعول
2- مصدر المرة: يصاغ
للدلالة على عدد وقوع الفعل وهو من الثلاثي على وزن "فَعلة"
….
ويصاغ
من غير الثلاثي بإضافة تاءٍ إلى المصدر
3-
مصدر الهيئة: يصاغ للدلالة على الصورة التي جرى عليها الفعل، وهو من الثلاثي على وزن
"فِعْلة"
4-
المصدر الصناعي: يشتق من الكلمات مصدر بزيادة ياءٍ مشددة على آخره بعدها تاء،
“macam-macam masdar: 1) masdar mimi, yaitu
masdar yang dimulai dengan mim tambahan. Wazan tsulasinya adalah “maf’al”…..
Adapun bina misal yang fa fi’ilnya wau yang dibuang pada mudhari’ seperti “wa’ada”
masdar miminya adalah wazan “mif’al”. wazan masdar mimi pada selain tsulasi
adalah wazan isem maf’ulnya. 2) masdar marrah, yaitu masdar yang dibuat untuk
menunjukkan jumlah berapa kali terjadinya perbuatan. Wazan tsulasinya adalah “fa’lah”
…… masdar marrah selain tsulasi adalah masdar biasa dengan menambahkan ta
marbuthah diakhirnya. 3) masdar hai’ah, yaitu masdar yang dibuat untuk
menunjukkan bentuk dan cara terjadinya perbuatan. Wazan tsulasinya adalah “fi’lah”.
4) masdar shina’I, yaitu masdar yang musytaq dari kalimat-kalimat dengan
menambah “ya” bertasydid yang disertai “ta” marbuthah di akhirnya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar