A.
Pengertian Dilalah
Dilalah adalah
menghasilkan pengetahuan melalui sebuah media. Ketika kita membaca tulisan
“Jembatan Rusak” hasillah pengetahuan bahwa di sana ada sebuah jembatan yang
mengalami kerusakan. Pengetahuan tentang adanya jembatan yang rusak adalah
pengetahuan (disebut dengan madlul) dan tulisan “Jembatan Rusak” adalah media
(disebut dengan dall). Sedangkan hasilnya pengetahuan dari tulisan itulah yang
disebut dengan DILALAH.
B.
Pembagian Dilalah
1.
Dilalah
Lafdhiyah
Dilalah lafdhiyah adalah dilalah dengan media lafadh. Contohnya:
lafadh “Garam” menunjukkan kepada sejenis benda dengan rasa asin.
Dilalah lafdhiyah terbagi tiga, yaitu:
a.
Dilalalah
lafdhiyah wadh’iyah
·
Pemahaman
dari sebuah lafadh berdasarkan makna lafadh. Misalnya: lafadh “Bintang”
menunjukkan kepada benda angkasa yang berkelap kelip.
b.
Dilalah
lafdhiyah aqliyah
·
Pemahaman
dari sebuah lafadh berdasarkan pertimbangan akal. Misalnya: lafadh “Tuhan”
menunjukkan kepada zat yang tidak bertempat.
c.
Dilalah
lafhdiyah tab’iyyah
·
Pemahaman
dari sebuah lafadh berdasarkan tabi’at. Misalnya suara rintihan menunjukkan
pemiliknya sedang merasa sakit.
2.
Dilalah
Ghairu Lafdhiyah
Dilalah ghairu lafdhiyah adalah dilalah dengan media bukan lafadh.
Misalnya keluar darah menunjukkan adanya kulit yang terluka.
Dilalah ghairu lafdhiyah terbagi tiga, yaitu:
a.
Dilalah
ghairu lafdhiyah wadh’iyyah
·
Pemahaman
media bukan berbentuk lafadh berdasarkan ketentuan yang telah ditentukan.
Seperti tunjukan rambu jalan menurut simbolnya.
b.
Dilalah
ghairu lafdhiyah aqliyah
·
Pemahaman
media bukan berberntuk lafadh berdasarkan pertimbangan akal. Misalnya: Puntung
rokok menunjukkan ada orang yang menghisap rokok.
c.
Dilalah
ghairu lafdhiyah tab’iyyah
·
Pemahaman
dari media bukan berbentuk lafadh berdasarkan pertimbangan tabi’at. Seperti
menggaruk menunjukkan adanya rasa gatal.
KESIMPULAN
Dilalah
adalah menghasilkan pengetahuan melalui sebuah media.
Dilalah
tebagi dua:
1.
Lafdhiyah
2.
Ghairu
lafdhiyah
Masing-masing
terbagi kepada tiga:
1. Wadh’iyah
2. Aqliayah
3. Tab’iyyah
Maka
jumlah semua dilalah ada enam:
1. Dilalah lafdhiyah wadh’iyyah
2. Dilalah lafdhiyah aqliyah
3. Dillah lafdhiyah tab’iyyah
4. Dillalah ghairu lafdhiyah wadh’iyah
5. Dilalah ghairu lafdhiyah aqliyah
6. Dilalah ghairu lafdhiyah tab’iyyah
Lihat
Idhah al-Mubham, hal. 6.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar