“LAA” bermakna tidak atau lebih
dikenal dengan sebutan “لا” nafi banyak sekali
terdapat dalam teks Arab baik Al-qur’an, hadis, syair dan segala macam teks
lainnya. Keberada “Laa” memiliki fungsi yang bebeda dan melahirkan makna yang
berbeda juga tergantung masing-masing jenisnya.
Para pakar ilmu Nahwu menyebutkan
bahwa “Laa” nafi terbagi menjadi enam macam:
1.
Laa Nafi Jenis
·
Nama lain dari
Laa ini adalah: Laa Tabarruah dan Laa Mahmulah Alaa Inna
·
Laa nafi jenis
beramal seperti amal inna yaitu menasab isem dan merafa’ khabar.
·
Laa nafi jenis
menafikan semua jenis) yang terkandung dalam isemnya sehingga tidak ada satu personal
(afrad) pun yang tersisa.
2.
Laa yang serupa
dengan laisa
·
Nama lain dari
Laa ini adalah Laa Hijaziyah
·
Laa Hijaziyah
beramal seperti amal laisa yaitu merafa’ isem dan menasab khabar.
·
Laa Hijaziyah
menafikan jenis yang terkandung dalam isemnya secara umum sehingga tidak
menutup kemungkinan ada afrad yang tidak ternafikan.
3.
Laa Nahyi
·
Laa nahyi
khusus masuk pada fi’il mudhari’
·
Laa nahyi
beramal menjazam fi’il mudhari’
·
Laa nahyi
bermakna melarang simukhatab
4.
Laa huruf Athaf
·
Laa huruf athaf
merupakan perantara antara Ataf dan ma’tuf alaih.
·
Laa huruf athaf
menjadikan I’rab kalimat sesudahnya seperti I’rab kalimat sebelumnya.
·
Laa huruf
berfungsi menafikan hokum pada kalimat sesudahnya.
5.
Laa Ziayadah
Laa ziayadah
adalah laa yang berada di antara huruf jar dan majrurnya dan laa yang berada di
atara wau huruf ataf dan ma’tufnya.
6.
Laa selain yang
lima di atas, yaitu:
·
Laa yang masuk
pada fi’il madhi dan fi’il mudhari’
·
Laa yang masuk
pada jumlah ismiyah dan laanya tidak beramal
·
Laa yang keenam
ini tidak beramal.
Referensi:
Kawakib
ad-Dariyyah, juz.1, hal. 280 (fasal Laa nafi jenis).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar