BAGIAN KE 2
(أَحْمَدُهُ
أَبْلَغَ حَمْدٍ) أَيْ أَنْهَاهُ (وَأَكْمَلَهُ وَأَزْكَاهُ) أَيْ أَنْمَاهُ
(وَأَشْمَلَهُ) أَيْ أَعَمَّهُ
Aku puji (akan) nya (Allah) (akan)
semubalaghah-mubalaghah puji, maksudnya sehabis-habisnya (puji) dan
sesempurna-sempurnanya (puji) dan أَزْكَاهُmaksudnya
seberkembang-berkembangnya (puji) dan أَشْمَلَهُ maksudnya seumum-umumnya
(puji).
الْمَعْنَى أَصِفُهُ
بِجَمِيعِ صِفَاتِهِ إذْ كُلٌّ مِنْهَا جَمِيلٌ
وَالْقَصْدُ بِذَلِكَ إيجَادُ الْحَمْدِ الْمَذْكُورِ،
(Bermula) makna (itu)
aku sifatkan akannya (Allah) dengan sekalian sifat-sifatnya (Allah) karena
(bermula) tiap-tiap daripadanya (sifat-sifat Allah) (itu) sangat bagus dan (bermula)
tujuan dengan demikian (mengsifatkan Allah dengan segala sifatnya) (itu)
menjadikan puji yang telah disebutkan akan dia puji.
وَهُوَ أَبْلَغُ مِنْ حَمْدِهِ الْأَوَّلِ، وَذَلِكَ أَوْقَعُ فِي النَّفْسِ مِنْ حَيْثُ
تَفْصِيلُهُ وَفِي حَدِيثِ مُسْلِمٍ وَغَيْرِهِ «إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ» أَيْ نَحْمَدُهُ، لِأَنَّهُ مُسْتَحِقٌّ لِلْحَمْدِ
Dan (bermula) dia الخ) (أَحْمَدُه itu lebih mubalaghah dari pada pujinya (mushannif) yang pertama. Dan (bermula)
itu (puji yang pertama) (itu) lebih tersentuh dalam jiwa dari pada sekira-kira
rinciannya (yang pertama). Dan (tsabit) dalam hadis Muslim dan lainnya (Muslim)
“Sesungguhnya segala jenis puji (itu tsabit ia segala puji) bagi Allah kami
puji akannya (Allah) dan kami minta tolong (akan) nya (Allah). Maksudnya kami
puji (akan) nya (Allah) karena bahwa sungguhnya (Allah) (itu) yang berhak bagi
segala jenis pujian.
(وَأَشْهَدُ) أَيْ أَعْلَمُ
(أَنْ لَا إلَهَ) لَا مَعْبُودَ بِحَقٍّ فِي الْوُجُودِ (إلَّا اللَّهُ)
الْوَاجِبُ الْوُجُودِ
Dan saya bersaksi
maksudnya saya meyakini (akan) bahwasanya tiada jenis Tuhan maksudnya tiada
jenis sembahan (yang tsabit ia sembahan) dengan sebenarnya pada semua yang ada
kecuali (itu) Allah yang wajiblah wujud.
(الْوَاحِدُ) أَيْ الَّذِي لَا تَعَدُّدَ لَهُ
فَلَا يَنْقَسِمُ بِوَجْهٍ، وَلَا نَظِيرَ لَهُ، فَلَا مُشَابَهَةَ بَيْنَهُ
وَبَيْنَ غَيْرِهِ بِوَجْهٍ
Yang maha esa ia (Allah)
maksudnya الَّذِي yang tiada jenis berbilang-bilang (itu) baginya (الَّذِي)
maka tidak terbagia ia (Allah) dengan cara apapun dan tiada jenis bandingan
(itu) baginya (Allah) maka tiada jenis
keserupaan (itu) di antaranya (Allah) dan di antara lainnya (Alla) degnan cara
apapun.
(الْغَفَّارُ) أَيْ
السَّتَّارُ لِذُنُوبِ مَنْ أَرَادَ مِنْ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِينَ فَلَا
يُظْهِرُهَا بِالْعِقَابِ عَلَيْهَا،
Lagi yang maha mengampuni ia (Allah) maksudnya
yang maha menutupi ia (Allah) bagi segala dosa orang-orang yang menghendaki ia
(Allah) dari pada segala hambanya (Allah) yang berimanlah sekalian mereka itu
(hamba) maka tidak menampakkan ia (Allah) (akan) nya (dosa-dosa) dengan
menyiksa atasnya (dosa-dosa).
وَلَمْ يَقُلْ الْقَهَّارُ بَدَلَ الْغَفَّارِ لِأَنَّ مَعْنَى
الْقَهْرِ مَأْخُوذٌ مِمَّا قَبْلَهُ إذْ مِنْ شَأْنِ الْوَاحِدِ فِي مُلْكِهِ
الْقَهْرُ.
Dan tidak mengatakan ia (mushannif)
(akan) القهّار (akan) ganti (dari) الغفّار karena bahwa sungguhnya
makna mengerasi (itu) dapat dipahami (akan dia makna mengererasi) dari pada
barang sebelumnya (al-qahhar) (maksudnya dari kata al-wahid: penj) karena
sebahagian dari keadaan zat yang esa pada kerajaannya adalah mengerasi.
(وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُولُهُ الْمُصْطَفَى الْمُخْتَارُ) أَيْ مِنْ النَّاسِ لِيَدْعُوَهُمْ
إلَى دِينِ الْإِسْلَامِ
Dan saya bersaksi (akan)
bahwa sungguhnya Muhammad (itu) hambanya (Allah) dan (itu) rasulnya (Allah)
yang dibersihkan akan dia (rasul) lagi yang dipilih akan dia (rasul) maksudnya
dari pada sekalian manusia supaya bahwa mengajak ia (rasul) (akan) mereka itu
(manusia) kepada agama Islam.
(صَلَّى اللَّه وَسَلَم
عَلَيْهِ وَزَادَهُ فَضْلًا وَشَرَفًا لَدَيْهِ) أَيْ عِنْدَهُ وَالْقَصْدُ
بِذَلِكَ الدُّعَاءُ أَيْ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ وَزِدْهُ. وَذَكَرَ
التَّشَهُّدَ لِحَدِيثِ أَبِي دَاوُد وَالتِّرْمِذِيِّ «كُلُّ خُطْبَةٍ لَيْسَ
فِيهَا تَشَهُّدٌ فَهِيَ كَالْيَدِ الْجَذْمَاءِ» أَيْ الْقَلِيلَةِ الْبَرَكَةِ.
(Kiranya) memberi rahmat
ia (Allah) dan memberi kesejahteraan ia (Allah) atasnya (Muhammad) dan menambah
ia (Allah) (akan) nya (Muhammad) (akan) kelebihan dan (akan) kemuliaan di
sisinya (Allah) maksudnya di sisinya (Allah). Dan (bermula) tujuan dengan
demikian (صلى الله الخ)
itu berdo’a maksudnya ya Allah berilah rahmat dan berilah kesejahteraan atasnya
(Muhammad) dan berilah tambahan akannya (Muhammad). Dan telah menyebutkan ia (mushannif)
(akan) tasyahud karena hadis Abi Daud dan Tirmizi “(Bermula) tiap-tiap khutbah
yang tidak adalah padanya (khutbah) (itu) tasyahud (itu niscaya) maka (bermula)
dianya (khutbah) (itu) seperti tangan yang terpotong / berpenyakit kusta
maksudnya sedikitlah berkah.”
Bermanfaat,,gure
BalasHapusSyukran, atas kunjungannya
BalasHapus