BAHAGIAN (NA’U) KEDUA
وَ النَّوْعُ الثَّانِى
: حُرُوْفٌ تَنْصِبُ الْاِسْمَ وَ تَرْفَعُ الْخَبَرَ وَ هِيَ سِتَّةُ أَحْرُفٍ
Terjemahan :
Dan
bermula bagian yang kedua itu beberapa huruf
yang menashab ia beberapa huruf akan isem dan Merafa’ ia beberapa huruf akan khabar. Dan bermula
dianya huruf-huruf yang menashab isem dan merafa’ khabar itu enam segala huruf.
I’rab :
وَ : Huruf Isti'naf
النَّوْعُ : Mubtada’. Hukum mubtada’ marfu’. Alamat rafa’ dhammah yang
dhahir pada akhirnya, karena isem mufrad. Hukum isem mufrad dirafa’ dengan
dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
النَّوْعُ : Maushuf.
الثَّانِى : Disifatkan
kepada AN-NAW’U. Hukum sifat mengikuti mausuf, disifat kepada yang marfu’,
marfu’. Alamat rafa’ dhammah yang ditakdirkan di atas YAA, karena isem mangqus.
Hukum isem mangqus dirafa’ dengan takdir, dinashab dengan fatah dan dijar
dengan takdir.
حُرُوْفٌ : Khabar
mubtada’. Hukum khabar mubtada marfu’. Alamat rafa’ dhammah yang dhahir pada
akhirnya, karena jama’ taksir. Hukum jamak taksir dirafa’ dengan dhammah,
dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
تَنْصِبُ : Fi’il mudhari’ ma’ruf yang
muta’addi dan marfu’ karena sunyi dari pada amil naashib dan amil jaazim.
Alamat rafa’ dhammah yang dhahir pada akhirnya. Karena fi’il mudhari’ shahih
akhir. Hukum fi’il mudhari’ shahih akhir dirafa’ dengan dhammah, dinashab
dengan fatah dan dijazam dengan sukun. Tugas fi’il ma’ruf yang muta’addi
merafa’ fa-il dan menashab maf’ul. Fa-ilnya dhamer yang ada didalamnya.
Takdirnya HIA.
الإِسْمَ : Maf’ul. Hukum maf’ul manshub. Alamat nashab fatah yang dhahir
pada akhirnyan, karena isem mufrad. Hukum isem mufrad dirafa’ dengan dhammah,
dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
وَ : Huruf athaf
تَرْفَعُ : diathafkan kepada TARFA’U. hukum athaf
mengikuti ma’thuf alaih. Diathaf kepada yang marfu’ marfu’. Alamat rafa’
dhammah yang dhahir pada akhirnya, karena fi’il mudhari’ shahih akhir. Hukum
fi’il mudhari’ shahih akhir dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan fatah dan
dijazam dengan sukun.
تَرْفَعُ : Fi’il mudhari’ ma’ruf yang muta’addi dan
marfu’ karena diathaf kepada fi’il marfu’. Tugas fi’il ma’ruf yang muta’addi
merafa’ fa-il dan menashab maf’ul. Fa-ilnya dhamer yang ada didalamnya.
Takdirnya HIA.
الْخَبَرَ : Maf’ul. Hukum maf’ul manshub. Alamat nashab fatah yang dhahir
pada akhirnyan, karena isem mufrad. Hukum isem mufrad dirafa’ dengan dhammah,
dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
وَ : Huruf isti’naf.
هِيَ : Isem dhamer mufradah ghaibah. Dibina atas fatah pada mahal
rafa’, mubtada’.
سِتَّةُ : Khabar
mubtada’. Hukum khabar mubtada marfu’. Alamat rafa’ dhammah yang dhahir pada
akhirnya, karena isem mufrad. Hukum isem mufrad dirafa’ dengan dhammah,
dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
سِتَّةُ : Mudhaf
اَحْرُوْفٍ : Mudhaf Ilaih. Hukum mudhaf ilaih majrur dengan
mudhaf. Alamat jar kasrah yang dhahir
pada akhirnya. Karena jamak taksir. Hukum jama’ taksir dirafa’ dengan dhammah,
dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
إِنَّ
وَ أَنَّ وَ كَأَنَّ وَ لَكِنَّ وَ لَيْتَ وَ لَعَلَّ
Terjemahan :
(Mana-mana enam?) : إِنَّ (sesungguhnya) dan أَنَّ (sesungguhnya) dan كَأَنَّ (seolah-olah) dan لَيْتَ (mudah-mudahan) dan لَعَلَ (mudah-mudahan).
I’rab :
سِتَّةُ : Mubdal minhu.
إِنَّ - لَعَلَّ : Isem ‘ALAA SABILIL HIKAYAH. Dibina atas MAA KAANA ‘ALAIHI pada
mahal rafa’ dibadal kepada SITTATU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar