BAHAGIAN (NA’U) KELIMA
وَ النَّوْعُ الْخَامِسُ حُرُوْفٌ تَنْصِبُ الْفِعْلَ الْمُضَارِعَ وَ هِيَ أَرْبَعَةُ أَحْرُفٍ
Terjemahan :
Dan (bermula) bagian yang kelima (itu) beberapa huruf yang menashab
ia (beberapa huruf) (akan) fi’il yang mudhari’. Dan (bermula) dianya (huruf
yang menashab fi’il mudhari’) (itu) empat segala huruf.
I’rab :
وَ : Huruf Isti'naf
النَّوْعُ : Mubtada’. Hukum mubtada’ marfu’. Alamat rafa’ dhammah yang
dhahir pada akhirnya, karena isem mufrad. Hukum isem mufrad dirafa’ dengan
dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
النَّوْعُ : Maushuf.
الخَامِسُ :
Disifatkan kepada AN-NAW’U. Hukum sifat mengikuti
mausuf, disifat kepada yang marfu’, marfu’. Alamat rafa’ dhammah yang dhahir
pada akhirnya, karena isem mufrad. Hukum isem mufrad dirafa’ dengan dhammah,
dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
حُرُوْفٌ : Khabar
mubtada’. Hukum khabar mubtada marfu’. Alamat rafa’ dhammah yang dhahir pada
akhirnya, karena jama’ taksir. Hukum jamak taksir dirafa’ dengan dhammah,
dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
تَنْصِبُ : Fi’il mudhari’ ma’ruf yang
muta’addi dan marfu’ karena sunyi dari pada amil naashib dan amil jaazim.
Alamat rafa’ dhammah yang dhahir pada akhirnya. Karena fi’il mudhari’ shahih
akhir. Hukum fi’il mudhari’ shahih akhir dirafa’ dengan dhammah, dinashab
dengan fatah dan dijazam dengan sukun. Tugas fi’il ma’ruf yang muta’addi
merafa’ fa-il dan menashab maf’ul. Fa-ilnya dhamer yang ada didalamnya.
Takdirnya HIA.
الفِعْلَ : Maf’ul. Hukum maf’ul manshub. Alamat nashab fatah yang dhahir
pada akhirnyan, karena isem mufrad. Hukum isem mufrad dirafa’ dengan dhammah,
dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
الفِعْلَ : Maushuf.
المُضَارِعَ :
Disifatkan kepada الفِعْلَ. Hukum sifat
mengikuti mausuf, disifat kepada yang manshub, manshub. Alamat nashab fatah
yang dhahir pada akhirnya, karena isem mufrad. Hukum isem mufrad dirafa’ dengan
dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
وَ : Huruf isti’naf.
هِيَ : Isem dhamer mufradah ghaibah. Dibina atas fatah pada mahal
rafa’, mubtada’.
أَرْبَعَةُ :
Khabar mubtada’. Hukum khabar mubtada marfu’. Alamat rafa’ dhammah
yang dhahir pada akhirnya, karena isem mufrad. Hukum isem mufrad dirafa’ dengan
dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
أَرْبَعَةُ : Mudhaf
اَحْرُوْفٍ : Mudhaf Ilaih. Hukum mudhaf ilaih majrur dengan
mudhaf. Alamat jar kasrah yang dhahir
pada akhirnya. Karena jamak taksir. Hukum jama’ taksir dirafa’ dengan dhammah,
dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
أَنْ وَ لَنْ وَ
كَيْ وَ إِذًا
Terjemahan
:
(Mana-mana empat huruf) أَنْ (bahwa) dan لَنْ (tidak akan) dan كَيْ (supaya) dan إِذًا (ketika itu).
I’rab :
أَرْبَعَةُ : Mubdal minhu
أَنْ - إِذَنْ : Isem ‘ALAA SABILIL HIKAYAH. Dibina atas MAA KAANA ‘ALAIHI
pada mahal rafa’ dibadal kepada أَرْبَعَةُ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar