BAHAGIAN (NA’U) KEENAM
وَ النَّوْعُ السَّادِسُ حُرُوْفٌ
تَجْزْمُ الْفِعْلَ الْمُضَارِعَ وَ هِيَ
خَمْسَةُ أَحْرُفٍ
Terjemahan
:
Dan
(bermula) bagian yang keenam (itu) beberapa huruf yang menjazam ia (beberapa
huruf) (akan) fi’il yang mudhari’. Dan (bermula) dianya (huruf yang menjazam
fi’il mudhaari’) (itu) lima segala huruf.
I’rab :
وَ : Huruf Isti’naf
النَّوْعُ : Mubtada’. Hukum mubtada’ marfu’. Alamat rafa’ dhammah yang
dhahir pada akhirnya, karena isem mufrad. Hukum isem mufrad dirafa’ dengan
dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
النَّوْعُ : Maushuf.
السَّادِسُ :
Disifatkan kepada اَلنَّوْعُ. Hukum sifat
mengikuti mausuf, disifat kepada yang marfu’, marfu’. Alamat rafa’ dhammah yang
dhahir pada akhirnya, karena isem mufrad. Hukum isem mufrad dirafa’ dengan
dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
حُرُوْفٌ : Khabar
mubtada’. Hukum khabar mubtada marfu’. Alamat rafa’ dhammah yang dhahir pada
akhirnya, karena jama’ taksir. Hukum jamak taksir dirafa’ dengan dhammah,
dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
تَجْزْمُ:
Fi’il mudhari’ ma’ruf yang muta’addi dan marfu’ karena sunyi dari pada amil
naashib dan amil jaazim. Alamat rafa’ dhammah yang dhahir pada akhirnya. Karena
fi’il mudhari’ shahih akhir. Hukum fi’il mudhari’ shahih akhir dirafa’ dengan
dhammah, dinashab dengan fatah dan dijazam dengan sukun. Tugas fi’il ma’ruf
yang muta’addi merafa’ fa-il dan menashab maf’ul. Fa-ilnya dhamer yang ada
didalamnya. Takdirnya هِيَ.
الفِعْلَ : Maf’ul. Hukum maf’ul manshub. Alamat nashab fatah yang dhahir
pada akhirnyan, karena isem mufrad. Hukum isem mufrad dirafa’ dengan dhammah,
dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
الفِعْلَ : Maushuf.
المُضَارِعَ :
Disifatkan kepada الفِعْلَ. Hukum sifat
mengikuti mausuf, disifat kepada yang manshub, manshub. Alamat nashab fatah
yang dhahir pada akhirnya, karena isem mufrad. Hukum isem mufrad dirafa’ dengan
dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
وَ : Huruf isti’naf.
هِيَ : Isem dhamer mufradah ghaibah. Dibina atas fatah pada mahal
rafa’, mubtada’.
خَمْسَةُ :
Khabar mubtada’. Hukum khabar mubtada marfu’. Alamat rafa’ dhammah
yang dhahir pada akhirnya, karena isem mufrad. Hukum isem mufrad dirafa’ dengan
dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
خَمْسَةُ : Mudhaf
اَحْرُوْفٍ : Mudhaf Ilaih. Hukum mudhaf ilaih majrur dengan
mudhaf. Alamat jar kasrah yang dhahir
pada akhirnya. Karena jamak taksir. Hukum jama’ taksir dirafa’ dengan dhammah,
dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
إِنْ وَ لَمْ
وَ لَمَّا وَ لَامُ الْآمْرِ وَ لَا
فِيْ النَّهْيِ
Terjemahan
:
(Mana-mana
lima huruf) إِنْ (jika) dan لَمْ (tidak/belum)
dan لَمَّا (tidak) dan لِ (hendaklah) dan لَا (jangan).
I’rab :
خَمْسَةُ : Mubdal minhu
إِنْ - لَا فِيْ النَّهْيِ : Isem عَلَى سَبِيْلِ الْحِكَايَةِ . Dibina atas مَا كَانَ عَلَيْهِ pada mahal rafa’ dibadal kepada خَمْسَة.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar