وَ النَّوْعُ الثَّامِنُ أَسْمَآءٌ تَنْصِبُ عَلَى التَّمْيِيْزِ أَسْمَآءَ النَّكِرَاتِ وَ هِيَ أَرْبَعَةُ أَسْمَآءٍ
Terjemahan :
Dan (bermula) bagian yang kedelapan (itu) beberapa isem yang
menashab ia (beberapa isem) atas tamyiz (akan) isem-isem nakirah. Dan (bermula)
dianya (isem-isem yang menashab isem nakirah atas tamyiz) (itu) empat segala
isem.
I’rab :
وَ : Huruf
Isti’naf
النَّوْعُ :
Mubtada’. Hukum mubtada’ marfu’. Alamat rafa’
dhammah yang dhahir pada akhirnya, karena isem mufrad. Hukum isem mufrad
dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
النَّوْعُ : Maushuf.
الثَامِنُ : Disifatkan kepada اَلنَّوْعُ. Hukum sifat mengikuti maushuf, disifat kepada yang marfu’,
marfu’. Alamat rafa’ dhammah yang dhahir pada akhirnya, karena isem mufrad.
Hukum isem mufrad dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar
dengan kasrah.
أَسْمَآءٌ :
Khabar mubtada’.
Hukum khabar mubtada marfu’. Alamat rafa’ dhammah yang dhahir pada akhirnya,
karena jama’ taksir. Hukum jamak taksir dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan
fatah dan dijar dengan kasrah.
تَنْصِبُ: Fi’il mudhari’ ma’ruf
yang muta’addi dan marfu’ karena sunyi dari pada amil naashib dan amil jaazim.
Alamat rafa’ dhammah yang dhahir pada akhirnya. Karena fi’il mudhari’ shahih
akhir. Hukum fi’il mudhari’ shahih akhir dirafa’ dengan dhammah, dinashab
dengan fatah dan dijazam dengan sukun. Tugas fi’il ma’ruf yang muta’addi
merafa’ fa-il dan menashab maf’ul. Fa-ilnya dhamer yang ada didalamnya. Takdirnya
هِيَ.
عَلَى : Huruf
jar
التّمْيِيْزِ : Majrur dengan عَلَى Alamat
jar kasrah yang dhahir pada akhirnya, karena isem mufrad. Hukum isem mufrad
dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
أَسْمَآءَ :
Maf’ul. Hukum maf’ul
manshub.Alamat nashab fatah yang dhahir pada akhirnyan,
karena jama’ taksir. Hukum jama’ taksir dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan
fatah dan dijar dengan kasrah.
أَسْمَآءَ : Mudhaf
النَّكِرَاتِ : Mudhaf Ilaih. Hukum mudhaf
ilaih majrur dengan mudhaf. Alamat jar kasrah
yang dhahir pada akhirnya. karena jamak mu’annas yang salim. Hukum jamak muannas yang salim
dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan kasrah dan dijar dengan kasrah.
أَحَدُهَا عَشَرَةٌ إِذَا رُكِبَتْ
مَعَ أَحَدٍ أَوْ إِثْنَيْنِ
إِلَى تِسْعَةٍ وَ عِشْرُوْنَ إِلَى تِسْعِيْنَ
وَ كَمْ وَ كَأَيِّنْ
وَ كَذَا .
Terjemahan :
(Bermula) salah satunya (empat isem) (itu) lafadh عَشَرَةٌ apabila digabung akan dia (عَشَرَةٌ) beserta lafad أَحَدٍ atau
إِثْنَيْنِ hingga kepada تِسْعَةٍ (maksudnya bilangan 11 – 19) dan lafadh عِشْرُوْنَ hingga kepada تِسْعِيْنَ (maksudnya bilangan 20 – 90) dan كَمْ (berapa?) dan كَأَيِّنْ (berapa?) dan كَذَا
(sekian).
I’rab :
أَحَدُ : Mubtada’. Hukum mubtada’ marfu’. Alamat rafa’ dhammah yang
dhahir pada akhirnya, karena isem mufrad. Hukum isem mufrad dirafa’ dengan
dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
أَحَدُ : Mudhaf
هَا : Isem dhamer
dibina atas fatah pada mahal jar jadi mudhaf ilaih majrur dengan mudhaf.
عَشَرَةٌ : Khabar
mubtada’. Hukum khabar mubtada marfu’. Alamat rafa’ dhammah yang dhahir pada
akhirnya, karena jama’ taksir. Hukum jamak taksir dirafa’ dengan dhammah,
dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
إِذَا : Huruf syarat
رُكِبَتْ : Fi’il madhi
majhul dibina atas fatah karena sunyi dari waw jama’ dan dhamer rafa’ yang
berharkat. Tugas fi’il majhul marafa’ na’ib fa-il dan menashab maf’ul. Naa-ib Fa-‘ilnya
dhamer rafa’ mufradah ghaibah yang ditakdirkan di dalamnya yaitu هِيَ.
مَعَ : Dharaf makan
أَحَدٍ
: Majrur dengan
dharaf. Alamat jar kasrah yang dhahir pada akhirnya karena isem mufrad. Hukum
isem mufrad dirafa’ dengan dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan
kasrah.
أَحَدٍ : Ma’thuf ‘alaih
أَوْ
: Huruf Athaf
إِثْنَيْنِ : Diathafkan kepada اَحَدٍ hukum
athaf mengikuti ma’thuf alaih, diathaf kepada yang majrur majrur. Alamat jar ي (Ya),
karena isem yang ditanggungkan kepada isem tasniyah. Hukum isem tasniyah
dirafa’ dengan ا (Alif)
dinashab dan dijar dengan ي (Ya).
ن (Nun)
pengganti
tanwin pada isem mufrad.
إِلَى : Huruf jar
تِسْعَةٍ
: Majrur dengan
اِلَى. Alamat jar
kasrah yang dhahir pada akhirnya karena isem mufrad. Hukum isem mufrad dirafa’
dengan dhammah, dinashab dengan fatah dan dijar dengan kasrah.
عَشَرَةٌ : Ma’thuf ‘alaih
وَ : Huruf athaf
عِشْرُوْنَ : Diathafkan kepada
عَشَرَة hukum
athaf mengikuti ma’thuf alaih, diathaf kepada yang marfu’ marfu’. Alamat rafa’ و
(wau), karena isem yang ditanggungkan kepada jama’ muzakar yang salim. Hukum
jama’ muzakar yang salim dirafa’ dengan
و (Wau)
dinashab dan dijar dengan ي (Ya).
ن (Nun)
pengganti
tanwin pada isem mufrad.
إِلَى : Huruf jar
تِسْعِيْنَ : Majrur dengan
اِلَى. Alamat
jar ي
(Ya), karena isem yang ditanggungkan kepada jama’ muzakar yang salim. Hukum
jama’ muzakar yang salim dirafa’ dengan
و (Wau)
dinashab dan dijar dengan ي (Ya).
ن (Nun)
pengganti
tanwin pada isem mufrad.
وَ : Huruf ‘athaf
كَمْ - كَذَا : Isem عَلَى سَبِيْلِ الْحِكَايَةِ
. Dibina atas مَا كَانَ عَلَيْهِ pada mahal rafa’ diathaf kepada عَشَرَة
Tidak ada komentar:
Posting Komentar