بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
(Aku mulai)
dengan nama Allah yang maha pengasih lagi yang maha penyayang.
الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى
إنْعَامِهِ،
(Bermula)
segala jenis puji (itu) (tsabit ia
segala jenis puji) bagi Allah (itu) atas pemberian nikmat-Nya (Allah).
وَالصَّلَاةُ
وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَأَصْحَابِهِ
Dan (bermula)
rahmat dan sejahtera (itu) (tsabit ia rahmat dan sejahtera) atas penghulu kita
(siapa penghulu kita) Muhammad dan atas keluarganya (Muhammad) dan atas semua
sahabatnya (Muhammad).
هَذَا مَا دَعَتْ إلَيْهِ
حَاجَةُ الْمُتَفَهِّمِينَ لِمِنْهَاجِ الْفِقْهِ
(Bermula)
ini (syarah) ( itu) barang yang menyeru kepadanya (barang) (oleh) hajat
orang-orang yang ingin mempelajari bagi (kitab) Minhaj dalam ilmu fiqh.
مِنْ شَرْحٍ يُحِلُّ
أَلْفَاظَهُ وَيُبَيِّنُ مُرَادَهُ، وَيُتَمِّمُ مُفَادَهُ عَلَى وَجْهٍ لَطِيفٍ
(Yaitu)
sebuah syarahan yang menguraikan (ia syarah) (akan) lafadh-lafadhnya (minhaj)
dan yang menjelaskan ia (syarah) (akan) maksud-maksudnya (minhaj) dan
menyempurnakan ia (syarah) (akan) faedah-faedahnya (minhaj) (hal keadaan semua
itu) (itu) atas bentuk yang sangat kecil.
خَالٍ عَنْ الْحَشْوِ
وَالتَّطْوِيلِ حَاوٍ لِلدَّلِيلِ وَالتَّعْلِيلِ،
Yang
sunyi ia (syarah) dari pada pembahasan yang tidak penting dan penjelasan yang terlalu luas
lagi yang melengkapi ia (syarah) bagi dalil dan argumentasi.
وَاللهَ أَسْأَلُ أَنْ
يَنْفَعَ بِهِ وَهُوَ حَسْبِي وَنِعْمَ الْوَكِيلُ.
Dan
(khusus akan) Allah aku memohon (akan) bahwa memberi manfaat IA (Allah)
dengannya (syarah). Dan bermula dia-Nya (Allah) (itu) yang mencukupiku dan
sebaik-baik pelindung.
قَالَ الْمُصَنِّفُ
(بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ) أَيْ أَفْتَتِحُ
(Telah)
berkatalah penulis (kitab Minhaj at-Thaalibiin/Imam an-Nawawi) dengan nama
Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Maksudnya saya memulai
(penyusunan kitab ini dengan BASMALAH).
(الْحَمْدُ للهِ) هِيَ مِنْ
صِيَغِ الْحَمْدِ وَهُوَ الْوَصْفُ بِالْجَمِيلِ
(Bermula)
segala jenis puji (itu tsabit ia segala jenis puji) bagi Allah. (bermula)
dianya (الْحَمْدُ للهِ) (itu sebahagian) dari pada bentuk-bentuk pujian dan bermula
ianya (pujian) (itu) mengsifatkan dengan hal-hal yang bagus.
إذْ الْقَصْدُ بِهَا الثَّنَاءُ عَلَى اللَّهِ بِمَضْمُونِهَا مِنْ
أَنَّهُ مَالِكٌ لِجَمِيعِ الْحَمْدِ مِنْ الْخَلْقِ
Karena
(bermula) tujuan (yang tsabit ianya tujuan) dengannya (الْحَمْدُ للهِ) (itu) sanjungan (yang
tsabit ianya sanjungan) atas Allah dengan kandungannya (الْحَمْدُ للهِ) karena bahwa susungguh-Nya (Allah) (itu)
pemilik bagi sekalian puji (yang tsabit ia sekalian puji) dari pada makhluk.
أَوْ مُسْتَحِقٌّ لِأَنْ يَحْمَدُوهُ لَا الْإِخْبَارُ بِذَلِكَ
Atau
(itu) yang berhak bagi bahwa memuji oleh mereka itu (makhluk) akan-Nya (Allah)
bukan menceritakan akan demikian (Segala puji bagi Allah).
(الْبَرِّ) بِالْفَتْحِ
أَيْ الْمُحْسِنِ (الْجَوَادِ) بِالتَّخْفِيفِ أَيْ الْكَثِيرِ الْجُودِ أَيْ
الْعَطَاءِ
Yang
(الْبَرِّ) (ia Allah) (dibaca) dengan
fatah maksudnya maha berbuat ihsan lagi yang (الْجَوَادِ) (dibaca) dengan tanpa
tasydid maksudnya yang sangat banyak (اَلْجُوْدِ) maksudnya pemberian.
(الَّذِي جَلَّتْ) أَيْ عَظُمَتْ
(نِعَمُهُ) جَمْعُ نِعْمَةٍ بِمَعْنَى إنْعَامٍ (عَنْ الْإِحْصَاءِ) أَيْ
الضَّبْطِ (بِالْأَعْدَادِ) أَيْ
بِجَمِيعِهَا {وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لا تُحْصُوهَا}
(Allah)
الَّذِي yang جَلَّتْ maksudnya
yang agunglah segala pemberian nikmat-Nya (الَّذِي) (bermula dianya نِعَمُ)) (itu) bentuk jamak dari lafadh نِعْمَةٍ (hal keadaannya نِعْمَةٍ)
(itu) dengan makna
memberi nikmat. (jauh) dari pada الْإِحْصَاءِ maksudnya membuat pembatasan dengan segala hitungan maksudnya dengan
sekalinnya (nikmat-nikmat) (firman Allah) “Jika kamu menghitung nikmat Allah
(niscaya) kamu hinggakan (akan) nya (nikmat).”
(الْمَانِّ) أَيْ الْمُنْعِمِ (بِاللُّطْفِ)
أَيْ بِالْإِقْدَارِ عَلَى الطَّاعَةِ (وَالْإِرْشَادِ) أَيْ الْهِدَايَةِ لَهَا
Yang
الْمَانِّ maksudnya yang maha memberi nikmat (ia Allah) dengan kelembutan
maksudnya dengan memberi kekuasaan ia (Alla) atas berbuat ta’at dan memberi
petunjuk (ia Allah) maksudnya memberi petunjuk (ia Allah) baginya (berbuat ta’at).
(الْهَادِي إلَى سَبِيلِ الرَّشَادِ) أَيْ
الدَّالِ عَلَى طَرِيقِهِ وَهُوَ ضِدُّ الْغَيِّ
Lagi
yang maha menunjuki (ia Allah) kepada jalan yang benar maksudnya yang menunjuki
(ia Allah) atas jalannya (ar-Rasyad) dan (bermula) dianya (ar-Rasyad) itu
kebalikan dari pada sesat (al-ghayyi)
(الْمُوَفِّقِ
لِلتَّفَقُّهِ فِي الدِّينِ) أَيْ الْمُقْدِرِ عَلَى
التَّفَهُّمِ فِي الشَّرِيعَةِ
Lagi
yang memberi taufiq ia (Allah) untuk memahami dalam bidang ilmu agama maksudnya
memberikan kuasa atas memahami dalam bidang syari’at.
(مَنْ لَطَفَ بِهِ) أَيْ أَرَادَ بِهِ الْخَيْرَ (وَاخْتَارَهُ) لَهُ (مِنْ
الْعِبَادِ)
(akan)
siman yang bersifat lembut ia (Allah)
(akan) nya (siman) maksudnya menghendaki (Ia Allah) (akan) nya (siman) (akan)
kebaikan dan memilih ia (Allah) (akan) nya (siman) dari pada segala hamba.
هَذَا مَأْخُوذٌ مِنْ
حَدِيثِ الصَّحِيحَيْنِ «مَنْ يُرِدْ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي
الدِّينِ»
(Bermula)
ini (itu) diambil dari hadis dalam dua kitab shahih (shahih Bukhari dan shahih
Muslim) “(Bermula) siman yang menghendaki (oleh) Allah (akan) nya (siman)
(akan) kebaikan (niscaya) memberi faham (ia Allah) (akan) nya (siman) dalam bidang agama.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar