A. HUKUM
1. Murtad
Bersetubuh dengan istri yang sedang haidh padahal ia tahu hukumnya
haram dan ia menghalalkannya itu menyebabkan orang tersebut murtad (keluar dari
Islam).
2. Dosa Besar
Dosa besar bersetubuh dengan istri yang berhaidh bila
tidak menghalalkannya.
3. Haram
a. Menyentuh tanpa lapik dalam
batas antara pusat dan lutut
b. Menyentuh dengan dengan
berlapik bila disertai syahwat dalam batas antara pusat dan lutut.
4. Boleh
a. Bermesraan pada selain di
antara pusat dan lutut
b. Bermesraan pada pusat
c. Bermesraan pada pada lutut
d. Menyentuh dalam batas di
antara pusat dan lutut dengan berlapik tanpa syahwat
e. Melihat dengan syahwat dalam
batas antara pusat dan lutut.
B. KAFARAH
1. Orang yang bersetubuh dengan
istrinya yang sedang menstruasi wajib bertaubat kepada Allah dengan segera
dengan menyesali perbuatannya, berjanji tidak akan mengulanginya lagi dan
meminta ampun kepada Allah. Swt.
2. Orang yang bersetubuh dengan
istrinya yang sedang berhaidh di awal masa haidh atau keluar darahnya kuat
sunat bersedekah dengan satu miskal emas murni (sekitar 4.5 gram).
3. Orang yang bersetubuh dengan
istrinya yang sedang berhaidh di awal akhir haidh atau keluar darahnya lemah
sunat bersedekah dengan setengah miskal emas murni.
Wallahu
a’lam bii as-Shawab
Tidak ada komentar:
Posting Komentar