Kalimat
“Allahumma/اللهم” sangat
sering terdengar disebutkan di mana-mana bahkan kita sendiri sangat sering
mengucapkan kalimat ini dalam berdoa’ dalam belajar dalam mengajar dan lain
sebagainya. Namun agak berbeda dengan yang lainnya kalimat ini mengandung
beberapa permasalahan. Di antaranya:
Baca juga :
1. Allahumma adalah sebuah lafadh
yang merupakan hasil gabungan dari dua lafadh yaitu huruf nida dan munada. Asal
katanya adalah يا الله. Ya huruf nida’, Allah munada. Ya nida’ diganti menjadi mim lalu
diletakkan pada ujungnya dan mim itu bertasydid supaya pengganti dan huruf yang
diganti sama jumlahnya yaitu dua huruf (ya + alif dan mim + mim).
Lihat Tafsir al-Qurthubi, juz. 4, hal. 85.
قَالَ
الْخَلِيلُ وَسِيبَوَيْهِ وَجَمِيعُ الْبَصْرِيِّينَ: إِنَّ أَصْلَ اللَّهُمَّ يَا
أَللَّهُ، فَلَمَّا اسْتُعْمِلَتِ الْكَلِمَةُ دُونَ حَرْفِ النِّدَاءِ الَّذِي
هُوَ" يَا" جَعَلُوا بَدَلَهُ هَذِهِ الْمِيمَ الْمُشَدَّدَةَ،
فَجَاءُوا بِحَرْفَيْنِ وَهُمَا الْمِيمَانِ عِوَضًا مِنْ حَرْفَيْنِ وَهُمَا
الْيَاءُ وَالْأَلِفُ، وَالضَّمَّةُ فِي الْهَاءِ هِيَ ضَمَّةُ الِاسْمِ
الْمُنَادَى الْمُفْرَدِ.
a. Khusus untuk nida’ seperti
Allahumma dalam do’a.
b. Untuk memantapkan jawaban
dalam jiwa pendengar.
c. Untuk menunjukkan bahwa
masalah yang dibahas adalah masalah rumit atau persoalan yang jarang terjadi.
Lihat
Jaami’ ad-Durus, juz. 2, hal. 154.
فائدة
تستعمل
"اللهمَّ" على ثلاثة أنحاء
(الأول)
أن تكون للنداء المحض، نحو "اللهمَّ اغفر لي".
(الثاني)
أن يذكرها المجيب تمكيناً للجواب في نفس السامع، كأن يقال لك "أخالد فعل هذا؟
"، فتقول "اللهم نعم".
(الثالث)
أن تستعمل للدلالة على الندرة وقلة وقوع المذكور معها، كقولك للبخيل "إن
الأمة تعظمك، اللهم ان بذلت شطراً من مالك في سبيلها".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar