Kita Durrotun Nasihin yang memiliki arti yaitu mutiara para penasehat merupakan suatu kitab yang menghimpun mutiara nasehat, peringatan-peringatan, dan juga kisah-kisah menarik yang meliputi ranah duniawi dan ukhrawi. Kitab ini sudah lama menjadi kitab yang dikaji di Indonesia. Dikaji, dan juga dipelajari oleh santri-santri pondok pesantren dan juga masyarakat Indonesia sendiri.
Kitab ini adalah sebuah karya pena dari Syekh Utsman bin Hasan bin Ahmad Asy-Syakir al-Khaubawiyyi (ada yang menyebut al-Khubawi atau al-Khubuwi, wafat pada 1824 M). [1] Dalam muqaddimah kitabnya disebutkan bahwa beliau menetap di Konstantinopel. Tidak banyak biografi yang didapatkan, karena pada kitabnya sendiripun biografi pengarang kitab tidak dicantumkan.[2] Oleh karena itu, data tentang kapan tepatnya kitab ini masuk dalam Indonesia juga sulit ditemukan.
Untuk sebuah latar belakang penulisan kitab ini disebutkan dalam kitabnya bahwa pada mulanya al-Khaubawy sendiri menyadari bahwa di daerah beliau terdapat beberapa kalangan masyarakat yang benar-benar menggemari untaian kata berupa nasehat-nasehat. Hal inilah yang mengguagah hatinya untuk membuat kitab yang berisi tentang untaian kata-kata nasehat .
Faktor laian yang mendukung asal mula penulisan kitab ini diungkapkan oleh pengarangnya sendiri yaitu, pada saat itu, al-Khaubawy merasa adanya penyimpangan pada penyampaian nasehat-nasehat yang pada saat itu dibawakan oleh teman-temannya.
Dikatakan menyimpang, menurut al-Khaubawy sendiri, kadang kala dalam penyampaian-penyampaian tersebut jauh dari nilai yang dibawakan oleh al-Qur’an. Sayangnya, al-Khaubawy sendiri tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana bentuk dari sebuah penyimpangan tersebut. Belum lagi niat yang tulus ini terlaksana, al-Kahaubawy terserang penyakit sakit keras.
Diceritakan dalam muqaddimahnya, bahwa saat itu beliau sampai merasa susah untuk berbicara. Dan pada saat itulah beliau bernazar apabila Allah telah menyembuhkannya dari cobaan penyakit tersebut, maka beliau akan menyusun suatu kitab nasehat yang mengasyikkan bagi pecinta pendengar nasehat khususnya, dan bagi masyarakat luas pada umumnya.
Dan setelah kesembuhan itu diperoleh, maka mulailah al-Khaubawy menulis kitab yang pada saat ini sudah ada di tangan kita, yakni Durratun Nasihin yang berarti mutiara para penasehat. Penulisan kitab ini terjadi pada abad ke-13 Hijriah.
Untuk Download silakan klik: DISINI- CONTOH TAMPILAN HALAMAN
SEMOGA BERMANFAAT
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapuskitab durratun nasihin kok ada paswordnya? paswordnya apa masbos?
BalasHapusTidak pakai Pasword Boos. Silakan didownload dalam format PDF.
Hapus