Dilalah adalah
memahami sesuatu melalui sebuah media. Media yang dapat memberikan informasi
secara umum terbagi dua: media berupa lafadh dan media bukan berupa lafadh. Memahami
sebuah informasi lewat media berupa lafadh disebut dilalah lafdhiyah dan
memahami sebuah informasi melalui media bukan berupa lafadh disebut dilalah
ghairu lafdhiyah.
Masing-masing
dari dilalah lafdhiyah dan dilalah ghairu lafdhiyah terbagi tiga, yaitu Wadh’iyah,
Aqliyah dan Tab’iyyah sehingga dilalah itu menjadi enam macam:
1. Dilalah
Lafdhiyyah Wadh’iyah
Informasi dari
lafadh sesuai dengan makna yang ditetapkan.
Contoh:
Lafadh insan menginformasikan hewan cerdas
2. Dilalah
Lafdhiyyah Aqliyyah
Informasi dari
lafadh dengan analisa logika.
Contoh: Suara
menginformasikan bahwa pemiliknya masih hidup
3. Dilalah
Lafdhiyyah Tab’iyyah
Informasi dari
lafadh berdasarkan tabi’at
Contoh: Suara aduh
menginformasikan pemiliknya sedang merasa sakit.
4. Dilalah
Ghairi Lafdhiyyah Wadh’iyah
Informasi dari
bukan lafadh sesuai dengan ketetapan yang sudah ditetapkan.
Contoh: Anggukan
kepala menginformasikan setuju
5. Dilalah
Ghairi Lafdhiyyah Aqliyyah
Informasi dari
bukan lafadh berdasarkan analisa logika
Contoh: Asap
menginformasikan ada api
6. Dilalah
Ghairi Lafdhiyyah Tab’iyyah
Informasi dari
bukan lafadh berdasarkan tabi’at
Contoh: Pucat
menginformasikan rasa cemas dan takut
Dari
enam macam dilalah ini yang menjadi lingkup bahasan ilmu mantiq adalah dilalah
Lafdhiyah Wadh’iyah.
Dilalah
lafadhiyah wadh’iyyah terbagi tiga:
1. Dilalah
Muthabaqah
Informasi dari
lafadh penuh utuh sesuai dengan yang ditetapkan.
Contoh: Insan bermakna Hewan Cerdas
2. Dilalah
Tadhammun
Informasi dari
lafadh tidak utuh, hanya sebagian dari makna yang ditetapkan.
Contoh: Insan
bermakna Cerdas atau bermakna Hewan
3. Dilalah
Iltizam
Informasi dari
lafadh tidak sesuai dengan yang ditetapkan akan tetapi makna yang
diinformasikan melekat erat dalam pemikiran dengan makna yang ditetapkan
Contoh: Insan
bermakna berpotensi untuk belajar atau berpotensi untuk mampu menulis.
·
Setiap lafadh yang mempunyai dilalah
tadhammun pasti padanya juga ada dilalah muthabaqah.
·
Setiap lafadh yang mempunyai dilalah
iltizam pasti padanya juga ada dilalah muthabaqah
·
Lafadh yang memiliki dilalah
mathabaqah bisa jadi tidak memiliki dilalah tadhammun dan iltizam.
·
Lafadh yang memiliki dilalah
muthabaqah, tadhammun dan iltizam adalah lafadh yang maknanya lebih dari satu
kata dan ada makna lain yang terikat erat dengannya.
·
Lafadh yang memiliki dilalah
muthabaqah dan tadhammon adalah lafadh yang memilik makna lebih dari satu kata
dan tidak ada makna lain yang melekat erat dengannya.
·
Lafadh yang memiliki dilalah
muthabaqah dan dilalah iltizam adalah lafadh yang maknanya hanya terdiri dari
satu kata dan memiliki makna lain yang terikat erat dengan makna tersebut
·
Lafadh yang hanya memiiki dilalah
muthabaqah (tidak ada tadhammun dan tidak ada dilalah iltizam) adalah lafadh
yang maknanya hanya satu kata dan tidak ada makna lain yang melekat erat dengan
makna tersebut.
Wallauhu A’lam Bii
As-Shawab Walhamdulillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar