Islam adalah agama yang universal, relevan, indah dan
menyenangkan. Semua persoalan kehidupan manusia diatur dalam Islam, bahkan
masalah hubungan badan suami istri untuk memenuhi kebutuhan biologisnya
memdapat parhatian istimewa dalam ajaran Islam, sehingga banyak nash dari
al-Qur’an dan hadis berbicara tentang kebutuhan pokok keempat manusia ini
setelah beragama, makan dan minum.
Hubungan badan berupa jima’ yang dilakukan suami istri adalah
sedekah yang benilai ibadah dengan ganjaran pahala melimpah untuk mereka. Dalam
sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abi Zar al-Ghifari Rasulullah. Saw
bersabda:
وَفِى بُضْعِ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ». قَالُوا
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَأْتِى أَحَدُنَا شَهْوَتَهُ وَيَكُونُ لَهُ فِيهَا أَجْرٌ
قَالَ « أَرَأَيْتُمْ لَوْ وَضَعَهَا فِى حَرَامٍ أَكَانَ عَلَيْهِ فِيهَا وِزْرٌ
فَكَذَلِكَ إِذَا وَضَعَهَا فِى الْحَلاَلِ كَانَ لَهُ أَجْرٌ
Agar mendapatkan pahala yang banyak dari
aktivitas jima’ ini, suami istri harus menjaga etika-etika bersenggama
sebagaimana telah disusun oleh para ulama, berupa etika sebelum jima’, etika
ketika sedang jima’ dan etika setelah selesai jima’.
1. Membaca basmalah dan meniatkan jimak sebagai ibadah, agar
terhindar dari zina, mendapatkan keturunan yang salih dan memperbanyak jumlah
umat Islam.
Dalam sebuah
hadis rasulullah. Saw bersabda:
مَنْ قَالَ بِسْمِ اللهِ عِنْدَ الْجِمَاعِ
فَأَتَاهُ وَلَدٌ فَلَهُ حَسَنَاتٌ بِعَدَداَنْفَاسِ ذَلِكَ الْوَلَدِ وَعَدَدِ
عَقِبِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Artinya : “Barangsiapa yang membaca basmalah ketika akan
melakukan senggama kemudian dari senggama itu dia dikaruniai
seorang anak maka dia memperoleh pahala sebanyak nafas anak tersebut dan
keturunannya sampai hari kiamat.
2. Mendahului dengan bercumbu supaya hati isteri tidak tertekan dan
mudah melampiaskan hasratnya. Sampai ketika nafasnya naik turun serta
tubuhnyamenggeliat dan ia minta dekapan suaminya, maka pada waktu itu
rapatkanlah tubuhmu ke tubuh isteri mu.
3. Menjaga tatakrama pada waktu bersenggama. Maka janganlah
menyutubuhi isteri dengan posisi berlutut, karena hal demikian sangat
memberatkannya.Atau dengan posisi tidur miring karena hal demikian dapat
menyebabkan sakit pinggang. Dan juga jangan memposisikan isteri berada di atas,
karena dapat mengakibatkan kencing batu. Akan tetapi posisi senggama yang
paling bagus adalah meletakkan isteri dalam posisi terlentang dengan kepala
lebih rendah daripadapantatnya.Dan pantatnya diganjal dengan bantal serta kedua
pahanya diangkat dan dibuka lebar-lebar.Sementara suami mendatangi isteri dari
atas dengan bertumpu pada sikunya.Posisi inilah yang dipilih oleh fuqaha’ dan
para dokter.
4. Bertatakrama pada saat memasukkan dzakar. Yaitu dengan membaca
ta’awudz dan basmalah. Disamping itu juga menggosok-gosokkan penis di sekitar
farji, meremas payudara dan hal lain yang dapat membangkitkan syahwat isteri.
5. bersenggama secara pelan-pelan dan tidak tergesa-gesa.
6. Menahan lebih dulu keluarnya mani (ejakulasi) pada saat
birahinya mulai bangkit menunggu sampai isteri mengalamil orgasme. Karena yang
demikian dapat menciptakan rasa cinta di hati.
7. Tidak terburu-buru mencabut dzakar ketika ia merasa isteri akan
orgasme, karena hal itu dapat melemahkan ketegangan dzakar. Juga jangan mengeluarkan
mani di luar farji karena dapat mengurangi kenikmatan istri.
8. Membaca do’a:
باسم
الله، اللهم جنبنا الشيطان وجنب الشيطان ما رزقتنا،
9. Mebaca zikir dan do’a ketika mencium, mendekap dan seterusnya.
Dalam masalah
ini para Ulama”memiliki urut-urutan yang mengagumkan, yaitu ketika suami akan
menyetubuhiisterinya hendaknya terlebih dulu ia mengucapkan:
اَلسَّلاَمُعَلَيْكُمْ يَا بَابَ الرَّحْمنِ
Keselamatan
atasmu wahai pintu rahman
Lantas isteri menjawab:
وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ يَا سَيِّدَ اْلأَمِيْنِ
“Keselamatan atas kamu pula, hai tuan yang dipercaya.”
Selanjutnya suami meraih
kedua tangan isterinya seraya mengucapkan:
رَضِيْتُ بِا للهِ رَبَّا
“Aku telah
ridha Allah sebagai Tuhanku.”
Kemudian ia meremas-remas kedua
buah dada isterinya sembari mengucapkan:
أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
أَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Dilanjutkan mengecup kening isterinya besertaan
mengucapkan :
يَالَطِيْفُ اَلله نُوْرُ عَلَى نُوْرٍ شَهِدَ النُّوْرَ عَلَى مَنْ يَشَاءُ
“Wahai Dzat Yang Maha
Halus, Cahaya Allah Di atas segala cahaya. Cahaya itu telah menerangi siapa
saja yang dikehendakinya.”
Setelah itu suami memiringkan kepala isteri ke kiri
sambil mencium dan meniup telinga sebelah kanan, dilanjutkan memiringkan kepala
isteri ke kanan sambil mencium dan meniup telinga yang sebelah kiri. Keduanya
dengan membaca:
فِىْ
سَمْعِكِ الله سَمِيْعٌ
“Di dalam pendengaranmu, Allah Maha Mendengar.”
Sesudah itu ia mengecup kedua mata isterinya mulai dari mata sebelah kanankemudian mata sebelah kiri sambilmembaca do’a :
اَللّهُمَّ إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ
فَتْحًا مُبِيْنًا
”Ya Allah, sesungguhnya kami bukakan untukmu kemenangan yang
nyata.”(QS. Al-Fath : 1)
Selanjutnya
suami mencium kedua pipi isteri dimulai pipi sebelah kanan kemudiansebelah kiri
sambil membaca :
يَاكَرِيْمُ يَا رَحْمنُ يَا
رَحِيْمُ يَا اَللهُ
”Wahai Dzat Yang Maha Mulia,Wahai Dzat Yang Maha Pengasih, Wahai
DzatYang Maha Penyayang. Ya Allah.”
Kemudian mengecup hidungnya sembari membaca :
فَرَوْحٌ وَرَيْحَانٌ وَّجَنَّةُ نَعِيْمٍ
”Maka dia memperoleh ketentraman dan rezeki serta surga
kenikmatan.”(QS. Al-Waqi’ah : 89 )
Sesudah itu mengecup pundaknya sambil membaca :
يَارَحْمنَ الدُّنْيَا يَا رَحِيْمَ
اْلأَخِرَةِ
“Wahai Dzat Yang Maha Pengasih di dunia, Wahai Dzat Yang
MahaPenyayang di akhirat.”
Setelah itu mengecup lehernya beserta membaca :
اَللهُ نُوْرُ السَّمَوَاتِ
وَاْلأَرْضِ
“Allah itu cahaya langit dan bumi.” (QS. An-Nur : 35)
Selanjutnya mengecup dagunya dan berdo’a:
نُوْرُ حَبِيْبِ الإِيْمَانِ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ
“Cahaya kekasih seiman di antara hamba-hamba-Mu yangsaleh.”
Kemudian mengecup kedua telapak tanganya, dimulai
sebelah kanan dan dilanjutkan sebelah kiri sambil
membaca :
مَاكَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى
“Hatinya tiada berdusta terhadap apa yang dilihatnya.” (QS.
Anajm :11)
Berikutnya mengecup bagian diantara kedua payudara
sembari membaca :
وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً
مِنِّيْ
“Dan Aku telah
melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datangdaripada-Ku.”(QS. Thoha : 39)
Dan kemudian mengecup dadanya bagian kiri tepat pada
hatinya besertaan mengucap :
يَاحَيُّ يَا قَيُّوْمُ
“Wahai Dzat Yang Maha Hidup, Wahai Dzat Yang berdiri pada
dirinyasendiri
Lalu menyelam dalam kenikmatan jima’ sehingga mencapai
puncak bersama.
SEMOGA BERMANFAAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar