(وَأَرْجُو إنْ تَمَّ
هَذَا الْمُخْتَصَرُ) وَقَدْ تَمَّ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ (أَنْ يَكُونَ فِي مَعْنَى
الشَّرْحِ لِلْمُحَرَّرِ
Dan saya berharap jika (telah) sempurna
(lah) ini mukhtashar. Dan (telah) sempurna ia (mukhtashar) dan (tsabit) bagi
Allah (itu) segala puji. (akan) bahwa ada ia (mukhtashar) (itu) pada makna syarah bagi kitab muharrar
فَإِنِّي لَا
أَحْذِفُ) أَيْ أُسْقِطُ (مِنْهُ شَيْئًا مِنْ الْأَحْكَامِ أَصْلًا وَلَا مِنْ
الْخِلَافِ وَلَوْ كَانَ وَاهِيًا) أَيْ ضَعِيفًا جِدًّا مَجَازًا عَنْ السَّاقِطِ
(karena) maka sesunggunya saya tidak saya buang, maksudnya tidak
saya hilangkan daripanya (kitab muharrar) (akan) sedikitpun daripada hukum-hukum
(pada) ashal dan tidak daripada khilaf walaupun ada (ia khilaf) (itu) yang
lemah maksudnya yang lemah sekali (hal keadaan walau kaana waahiyan) (itu)
majaz dari jauhnya kemungkinan penghilangan.
(مَعَ مَا) أَيْ
آتِي بِجَمِيعِ مَا اشْتَمَلَ عَلَيْهِ مَصْحُوبًا بِمَا (أَشَرْت إلَيْهِ مِنْ
النَّفَائِسِ) الْمُتَقَدِّمَةِ
Beserta barang maksudnya aku datangkan
dengan sekalian barang yang meliputi ia (barang) atasnya (kitab muharrar) (hal
keadaannya barang) (itu) disertai dengan barang yang aku isyarahkan kepadanya
(barang) dari pada “nafais-nafais yang terdahulu.
(وَقَدْ شَرَعْتُ) مَعَ
الشُّرُوعِ فِي هَذَا الْمُخْتَصَرِ (فِي جَمْعِ جُزْءٍ لَطِيفٍ عَلَى صُورَةِ
الشَّرْحِ لِدَقَائِقَ هَذَا الْمُخْتَصَرِ) مِنْ حَيْثُ الِاخْتِصَارُ
Dan sungguh (telah) aku masuk beserta masuk
dalam ini mukhtashar dalam kumpulan juzu’ yang kecil (kitab kecil) dalam bentuk
syarah karena dalam/detilnya kandungan ini mukhtashar dari segi ringkasnya.
(وَمَقْصُودِي بِهِ
التَّنْبِيهُ عَلَى الْحِكْمَةِ فِي الْعُدُولِ عَنْ عِبَارَةِ الْمُحَرَّرِ وَفِي
إلْحَاقِ قَيْدٍ أَوْ حَرْفٍ) فِي الْكَلَامِ
Dan (bermula) maksudku dengannya (jam’in
lathifin) itu pemberitahuan atas hikmah pada peralihan dari pada ibarat
al-muharrar dan pada menghubungkan qaid atau huruf pada kalam.
(أَوْ شَرْطٍ
لِلْمَسْأَلَةِ وَنَحْوِ ذَلِكَ) مِمَّا بَيَّنَهُ (وَأَكْثَرُ ذَلِكَ مِنْ
الضَّرُورِيَّاتِ الَّتِي لَا بُدَّ مِنْهَا)
Atau syarat bagi masalah dan seumpama
demikian dari pada barang yang menjelaskan ia (mushannif) (akan) nya (barang).
Dan (bermula) kebanyakan demikian (itu) dari pada yang sangat mesti ada allati
yang tidak boleh tidak daripanya (ad-dharuriyat).
وَمِنْهُ مَا لَيْسَ
بِضَرُورِيٍّ، وَلَكِنَّهُ حَسَنٌ كَمَا قَالَهُ فِي زِيَادَةِ لَفْظَةِ
الطَّلَاقِ فِي قَوْلِهِ فِي الْحَيْضِ: فَإِذَا انْقَطَعَ لَمْ يَحِلَّ قَبْلَ
الْغُسْلِ غَيْرُ الصَّوْمِ وَالطَّلَاقِ، فَإِنَّ الطَّلَاقَ لَمْ يُذْكَرْ
قَبْلُ فِي الْمُحَرَّمَاتِ.
Dan sebagian daripanya (juzin lathifiin)
(itu) barang yang tidak ada ia (barang) (itu) mesti ada dan tetapinya (barang) (itu)
bagus ada sebagaimana berkata ia (mushannif) pada menambah lafadh “الطَّلَاقِ” pada katanya (mushannif) pada masah haidh “فَإِذَا انْقَطَعَ لَمْ يَحِلَّ قَبْلَ الْغُسْلِ غَيْرُ الصَّوْمِ وَالطَّلَاقِ” maka
sesungguhnya thalaq (itu) tidak disebutkan (akan dia thalaq) sebelumnya pada
hal-hal yang diharamkan.
(وَعَلَى اللَّهِ
الْكَرِيمِ اعْتِمَادِي) فِي تَمَامِ هَذَا الْمُخْتَصَرِ بِأَنْ يُقَدِّرَنِي
عَلَى إتْمَامِهِ كَمَا أَقْدَرَنِي عَلَى ابْتِدَائِهِ بِمَا تَقَدَّمَ عَلَى
وَضْعِ الْخُطْبَةِ فَإِنَّهُ لَا يَرُدُّ مَنْ سَأَلَهُ وَاعْتَمَدَ عَلَيْهِ،
Dan (tsabit) atas Allah yang maha mulia
(itu) tumpuanku pada kesempurnaan ini mukhtashar dengan bahwa memberi kuasa ia
(Allah) (akan) daku atas menyempurnakannya (mukhtashar) sebagai mana telah
memberi kuasa ia (Allah) (akan) daku atas memulainya (mukhtashar) dengan barang
yang telah terdahulu ia (barang) atas membuat khutbah maka sesungguhnya (Allah)
(itu) tidak menolak ia (Allah) (akan) siapa saja yang meminta ia (siapa saja)
(akan) nya (Allah) dan bertumpu ia (siapa saja) atasnya (Allah).
(وَإِلَيْهِ تَفْوِيضِي وَاسْتِنَادِي)
فِي ذَلِكَ وَغَيْرِهِ، فَإِنَّهُ لَا يَخِيبُ مَنْ قَصَدَهُ وَاسْتَنَدَ إلَيْهِ،
ثُمَّ قَدَّرَ وُقُوعَ الْمَطْلُوبِ بِرَجَاءِ الْإِجَابَةِ فَقَالَ:
Dan (tsabit) kepadanya (Allah) (itu)
penyerahan diriku dan (itu) sandaranku pada demikian (kesempurnaan mukhtashar)
dan lainnya (demikian) maka sesungguhnya (Allah) (itu) tidak akan mengecewakan
siapa saja yang mengkashad ia (man/siapa saja) (akan) nya (Allah) dan bersandar
ia (man/siapa saja) kepadanya (Allah), kemudian menakdirkan ia (mushannif) (akan)
tercapai yang diinginkan dengan harapan terlaksana maka berkata ia (mushannif)
(وَأَسْأَلُهُ النَّفْعَ
بِهِ) أَيْ بِالْمُخْتَصَرِ فِي الْآخِرَةِ (لِي) بِتَأْلِيفِهِ (وَلِسَائِرِ
الْمُسْلِمِينَ) أَيْ بَاقِيهِمْ
Dan aku meminta (akan) nya (Allah) (akan) bermanfaat
dengannya maksudnya dengan mukhtashar di akhirat bagiku dengan sebab
menyusunnya dan bagi sekalian orang Islam
maksudnya sekalian mereka itu (orang Islam) selain musannif
بِأَنْ يُلْهِمَهُمْ الِاعْتِنَاءَ بِهِ
بَعْضُهُمْ بِالِاشْتِغَالِ بِهِ كَكِتَابَةٍ وَقِرَاءَةٍ وَتَفَهُّمٍ وَشَرْحٍ،
وَبَعْضُهُمْ بِغَيْرِ ذَلِكَ كَالْإِعَانَةِ عَلَيْهِ بِوَقْفٍ أَوْ نَقْلٍ إلَى
الْبِلَادِ أَوْ غَيْرِ ذَلِكَ
Dengan bahwa mengilhamkan ia (Allah) (akan)
mereka itu (muslimiin) (akan) memberikan perhatian dengannya (mukhtashar)
(bermula) sebagian mereka itu (muslimin) (itu) dengan bergelut langsung
dengannya (mukhtashar) seperti menulis/mencetaknya dan membacanya dan memahaminya
dan mensyarahnya dan (bermula) sebagian mereka (muslim) (itu) dengan lain
demikian seperti membantu atasnya (mukhtashar) dengan mewaqafnya atau
mengirimnya kedaerah-daerah atau lain demikian.
وَنَفْعُهُمْ يَسْتَتْبِعُ نَفْعَهُ أَيْضًا
لِأَنَّهُ سَبَبٌ فِيهِ
Dan (bermula) manfa’at mereka (memberikan
perhatian dengan bukan bergelut langsung) (itu) mengikuti ia (manfaat) (akan)
manfa’atnya (mukhtashar) pula karena sesungguhnya (demikian) (itu) sebab
padanya (manfa’at mukhtashar)
(وَرِضْوَانَهُ عَنِّي
وَعَنْ أَحِبَّائِي) بِالتَّشْدِيدِ وَالْهَمْزِ جَمْعُ حَبِيبٍ أَيْ مَنْ
أُحِبُّهُمْ
Dan (akan) keridhaannya (Allah) untukku dan
untuk para kekasihku (dibaca) dengan tasydid dan hamzah (itu) jama’ dari “habiib”
maksudnya orang-orang yang aku cintai (akan) mereka itu (man)
(وَجَمِيعِ
الْمُؤْمِنِينَ) مِنْ عَطْفِ الْعَامِّ عَلَى بَعْضِ أَفْرَادِهِ تَكَرَّرَ بِهِ
الدُّعَاءُ لِذَلِكَ الْبَعْضِ الَّذِي مِنْهُ الْمُصَنِّفُ - رَحِمَهُ اللَّهُ
تَعَالَى -.
Dan (untuk) sekalian orang beriman dari
pada mengatafkan yang umum atas sebagian afradnya (yang umum). Berulang-ulang
dengannya (kata jami’ al-mu’miniin) (oleh) do’a bagi demikian sebagian afrad
allazi yang sebagian daripadanya (allazi) (itu) mushannif. Kiranya merahmati
(akan) nya (mushannif) (oleh) Allah Ta’ala.
SELESAI
WALLAHU A'LAM BII AS-SHAWAB
SEMOGA BERMANFAAT
Alhamdulillah sangat bermanfaat dan semoga Tgk Taufiq selalu dalam lindungan Allah SWT
BalasHapusAamiin. Terima kasih Abiya. Semoga Abiya selau dalam lindungan Allah. Swt. Mohon Do'a do'a selalu keu ulon tuan Abiya.
BalasHapus