Sifat dua puluh sebagai sifat wajib bagi
Allah yang wajib diketahui dan diyakini oleh setiap mukalla secara tafshili
beserta dalil pendeknya secara logika merupakan pelajaran aqidah permulaan yang
dihafal oleh anak-anak muslim di seluruh dunia.
Sifat dua puluh itu terbagi menjadi tiga
macam, yaitu sifat nafsiyah, sifat ma’ani dan sifat ma’nawiyah. Dari tiga macam
sifat dua puluh ini dua macam diantaranya tidak punya ta’aluq sama sekali yaitu
sifat nafsiyah dan sifat ma’nawiyah. Sedangakan sifat-sifat ma’ani yang
berjumlah tujuh buah ini enam buah sifat memiliki ta’aluq dan satu tidak punya
ta’aluq yaitu sifat Hayah.
Enam buah sifat ma’ani yang punya ta’aluq
adalah Qudrah, Iradah, Ilmu, Sama’, Bashar dan Kalam. Qudrah dan Iradah ta’aluq
kepada segala yang mumkin, Ilmu dan kalam ta’aluq kepada segala yang wajib,
segala yang mustahil dan segala yang ja-iz, sama’ dan bashar ta’aluq kepada
segala yang maujud.
Pengertian Ta’alluq
Menurut lughat ta’alluq bermakna lenket,
tersangkut dan terhubung. Sedang makna ta’alluq secara istilah yang dimaksud dalam ilmu Aqidah
adalah:
طلب الصفة
امرا زائدا على قيامه بالذات
Pengaruh/efek
sebuah sifat kepada yang lain di luar zat. Misalnya, sifat Qudrah memiliki efek
yang berpengaruh kepada zat yaitu menjadikanya sebagai “Qaadiran” dan juga
memiliki pengaruh kepada hal lain di luar zat yaitu dengan Qudrah Allah
menciptakan makhluk maka adanya makhluk adalah efek dari sifat Qudrah kepada
hal lain di luar zat dan inilah yang dinamakan dengan “Ta’aluq”.
Macam-macam
ta’aluq sifat ma’ani
Sifat-sifat
ma’ani dari segi ta’aluqnya terbagi menjadi empat macam:
1.
Sifat
yang hanya ta’aluq kepada yang mumkin, yaitu: Qudrah dan Iradah.
2. Sifat yang ta’aluq kepada yang
wajib, yang mustahil dan yang harus, yaitu: Ilmu dan Qalam.
3. Sifat yang ta’aluq kepada
segala yang maujud, yaitu: Sama’ dan Bashar.
4. Sifat yang tidak punya ta’aluq
sama sekali, yaitu: Hayah.
Demikianlah
penjelasan tentang pengertian dan macam-macam ta’aluq sifat ma’ani.
SEMOGA BERMANFAAT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar